Thursday 27 April 2017

PKBI Terus Gencarkan Bahaya Pornografi Bagi Remaja


SEMARANG -  Pada era modernisasi ini, pornografi semakin mudah diakses oleh siapa saja tidak terkecuali remaja. Terkait dengan hal itu, PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia) terus gencar dalam menangani pornografi yang terus berkembang pesat.
Racana Walisongo menggandeng PKBI untuk melakukan sosialisasi bahaya pornografi. Terkait dengan uji SKU point 21 dan 23 tentang kesehatan reproduksi, sehingga diadakan sosialisasi tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan pada sabtu, 22 April 2017 di sanggar Racana Walisongo yang diikuti oleh anggota Racana Walisongo dan mahasiswa UIN Walisongo.
Kak Widi menjelaskan, dunia yang serba ada tidak terasingkan dengan kata pornografi. Mulai dari level yang rendah dengan menonton gambar atau video dengan durasi yang sedikit. Memasuki level kedua remaja ini akan mencoba menonton dengan durasi yang lebih lama. Remaja ini lama kelamaan akan mejadi pelaku seks.
“ Kondisi remaja yang sangat memprihatinkan, kami berupaya untuk mensosialisasikan akan efek negatif terhadap kemajuan generasi bangsa dapat teratasi”, jelas Kak Widi.
Pecandu pornografi lebih berbahya dari pada pecandu Napza. Pada awalnya remaja yang hanya melihat gambar semakin lama akan memicu otak utuk terus melakukan hal yang lebih dari itu. Sehingga peran orang tua dan keluarga sangatlah penting dalam menangani kasus ini. Mengawasi, merangkul, dan mendampingi untuk mendekatkan diri dengan agama adalah cara yang tepat untuk mengatasi dari bahaya pornografi.

Oleh: Mervi Febriani
Jurnalistik RCWS

PKBI dan Racana Walisongo Adakan Penyuluhan HIV/AIDS



SEMARANG, cikalzone.com -Penyuluhan Human Immuno Virus (HIV) atau Acquired Immuno Deficiency Syndrom (AIDS) diselenggarakan oleh Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Kota Semarang bekerjasama dengan Racana Walisongo, Sabtu (22/04).
Sebanyak  52 peserta dari anggota dan bukan anggota Racana Walisongo mengikuti penyuluhan tersebut. Materi yang disampaikan tentang pengenalan HIV/AIDS dan pencegahannya.
Selain itu, ada materi tentang bahaya pornografi yang disampaikan oleh kak Widi. Dilanjutkan dengan konsultasi remaja bersama konselor Kak Isa, Kak Indah, Kak Basyid, dan Kak Rofiq. Ada pula tes HIV/AIDS secara gratis dengan petugas medis Kak Nurul dan Kak Arga.
Menurut Kak Afif, pemateri HIV/AIDS (Koordinator Litbang PKBI) menjelaskan penyuluhan tersebut diselenggarakan karena berkaitan dengan poin 21 SKU Pandega. Sehingga penyuluhan tersebut sebagai sarana uji SKU.Namun kerjasama tersebut belum diagendakan untuk setiap tahun.
PKBI mendukung kegiatan ini dengan tujuannya agar remaja khususnya di UIN Walisongo Semarang bisa melek kesehatan reproduksi.
“Kerjasama dengan Racana Walisongo karena mensinkronkan program kerja Dewan Racana Walisongo yaitu uji SKU Pandega poin 21 yang didalamnya sedikit banyak harus mengetahui dan menjelaskan tentang kesehatan reproduksi,” jelas Kak Afif ketika diwawancara melalui Whatsapp.
Selain sebagai sarana uji SKU, Kak Ana (Dewan Bidang Tekpram Racana Walisongo) menuturkan bahwa kegiatan itu bermanfaat bagi peserta. “Pada dasarnya kegiatan ini bermanfaat bagi para peserta, dari yang sebelumnya tidak tahu menjadi tahu tentang HIV AIDS menjadi tahu.”.
Nafta (salah seorang peserta) mengatakan, penyuluhan HIV AIDS dapat menambah ilmu dan mengisi waktu liburan.
"Daripada liburan hanya berdiam diri kos, lebih baik mengikuti penyuluhan HIV/AIDS di sanggar Racana. Sekalian menambah ilmu juga menambah relasi teman," jelasnya.
Oleh : Ilmi Kurniati
Jurnalistik RCWS